Kunokini Berawal Dari Iseng
"Sebenarnya itu iseng-iseng mulai 2003, tapi akhirnya kita sahkan 2005 bulan 5 tanggal 5, itu awalnya kita lahir. Kita waktu dadakan dibawa untuk ikutan festival Folklore di Jerman dan main tradisional ada penari cewek-cewek dan biasa sih kalau pakemnya tradisional kita kan bosen. Jadi waktu istirahat coba-coba main dan bikin komposisi lagu, terus gurunya minta kita bikin komposisi untuk main. Akhirnya kita terima dan dari iseng-iseng akhirnya keterusan main sampai sekarang, kecemplung, nyebur, basah, berenang," papar Bhismo sambil tertawa.
Pemilihan perkusi sebagai alat musik utama, menurut Bhismo karena banyaknya alat musik perkusi lainnya yang belum tereksplorasi.
"Ternyata banyak banget alat musik yang belum tereksplor, hari ini aja baru 15% nya yang baru dieksplor," paparnya yang mengusung berbagai alat musik baik perkusi dan lainnya saat pertunjukkan yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (18/1) malam.
Tak hanya melulu dari lokal, Kunokini juga mengusung alat musik dari luar meski presentasinya masih banyak dari mengambil alat musik lokal.
"Alhamdulillah lebih banyak dari kita, kalo dari luar Cuma ada jembe Afrika, tong drum Cina dan konga," paparnya.
Tak hanya menampilkan komposisi lokal saja, Kunokini juga mengeksplorasi musik barat untuk dipadukan. Namun tak ingin terjebak aransemen yang kebarat-baratan, para personil Kunokini terus mendalami alat musik lokal
"Suaranya aja yang kita incar, dan keunikannya tetap konsen ke Indonesianya. Makanya masih banyak yang mau kita eksplor seperti gendang Makassar, gendangnya Batak yang masih kita ingin kerjakan lagi," tukasnya. (kpl/dis/faj)
sumber : http://id.news.yahoo.com
Posted by Unknown
on 14.55. Filed under
entertainment,
media
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0.
Feel free to leave a response
